Dalam era persaingan bisnis yang semakin ketat, manajemen mutu menjadi kunci utama untuk mendapatkan hati pelanggan dan mempertahankan eksistensi perusahaan. Kualitas yang tidak dikelola dengan baik dapat berakibat fatal, mulai dari menurunnya kepercayaan pelanggan hingga kerugian finansial yang signifikan.

Di sinilah peran seorang pengelola mutu atau manajer mutu menjadi sangat krusial. Mereka bertanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap produk atau layanan yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Namun, apa saja sebenarnya tugas utama seorang manajer mutu yang wajib diketahui?

Apa Itu Pengelola atau Manajer Mutu?

Manajer mutu adalah seorang profesional yang bertanggung jawab untuk mengawasi dan mengelola sistem manajemen mutu dalam suatu organisasi. Optimalkan manajemen mutu terpadu berdasarkan Ombudsman 51/2021. Mereka berperan penting dalam memastikan bahwa produk atau layanan yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan, serta terus berupaya meningkatkan kualitas secara berkelanjutan.

Tugas Pengelola atau Manajer Mutu

Tugas seorang manajer mutu sangat beragam dan mencakup berbagai aspek dalam organisasi. Berikut adalah beberapa tugas utama yang biasanya menjadi tanggung jawab seorang manajer mutu:

1. Mengatur jadwal audit sertifikasi dan pengawasan dengan Badan Sertifikasi.
2. Meningkatkan kesadaran akan kebutuhan pelanggan di seluruh organisasi.
3. Menyusun dan memperbarui dokumen sistem manajemen mutu.
4. Memastikan semua bagian organisasi mematuhi standar ISO 9001:2015.
5. Menyiapkan dan melaksanakan Rapat Tinjauan Manajemen.
6. Mengatur jadwal audit internal, melaksanakan audit, dan membuat laporan audit serta ketidaksesuaian.
7. Melaporkan masalah kualitas, ketidaksesuaian, dan hasil audit kepada manajemen puncak.
8. Mengukur dan mengawasi kinerja proses secara rutin.

Kualifikasi Manajer Mutu

Untuk menjalankan tugasnya dengan efektif, seorang manajer mutu perlu memiliki kombinasi skill yang mumpuni. Berikut adalah beberapa skill utama yang diperlukan:

1. Mampu berkomunikasi secara efektif.
2. Mampu memimpin dan memotivasi tim untuk mencapai tujuan kualitas yang telah ditetapkan.
3. Mampu mengidentifikasi akar masalah, mengembangkan solusi yang efektif, dan mengambil keputusan yang tepat.
4. Mampu bernegosiasi dengan pemasok, pelanggan, atau pihak lain terkait persyaratan kualitas.
5. Memahami standar ISO 9001 dan standar lainnya yang relevan dengan industri.
6. Mampu melakukan audit internal untuk mengevaluasi efektivitas sistem.