Dalam bidang perusahaan yang berbentuk produk dan jasa, perbaikan pasti akan terus menjadi fokus utama dalam menciptakan output terbaik yang dihasilkan perusahaan. Untuk menghasilkan output yang baik, dibutuhkan guideline yang mampu mendefinisikan secara jelas tentang tujuan menciptakan produk terbaik. Maka, setiap pemilik perusahaan, head manager, dan supervisor harus mengetahui total quality management (TQM) dalam implementasinya ke dalam perusahaan. Untuk itu, simak penjelasan mengenai definisi total quality management dan prinsip-prinsipnya.

Apa itu Total Quality Management (TQM)?

Total quality management adalah sistem manajemen yang berfokus pada kepuasan pelanggan (customer satisfy). Selain itu, perbaikan secara berkelanjutan (continuous improvement) menjadi langkah kedua untuk terus memperbaiki produk atau jasa yang ditawarkan. Artinya, secara definisi TQM dapat dikatakan sebagai sistem manajemen yang memiliki tujuan untuk memenuhi kepuasan pelanggan melalui produk  yang ditawarkan. Produk atau jasa yang ditawarkan juga harus mengalami peningkatan dan perbaikan secara berkelanjutan. Memahami tujuan Total Quality Management (TQM). 

Prinsip-Prinsip Total Quality Management (TQM)?

Untuk pengaplikasian total quality  management ke dalam perusahaan, anggota di dalam perusahaan baik itu itu owner, head manager, atau staff juga harus mengenal prinsip-prinsip yang terkandung dalam total quality management ini. Berikut ini adalah prinsip-prinsip total quality management:

1. Fokus pada Kepuasan Pelanggan

Seperti yang sudah diketahui di atas, fokus pertama total quality management yakni memenuhi kepuasan pelanggan. Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan tersebut, dibutuhkan sebuah pelatihan, meningkatkan kualitas dan desain produk atau jasa, serta meningkatkan sistem pengoperasian perangkat lunak yang kompatibel agar staff mampu mengoperasikan produk atau jasa secara kompleks sehingga output yang dihasilkan memiliki nilai jual yang tinggi.

2. Melibatkan Seluruh Staff

Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang mampu melibatkan seluruh staff yang ada di perusahaan untuk mencapai tujuan yang ingin dituju. Partisipasi staff ini diikutsertakan mulai dari struktur perusahaan dari level paling bawah hingga paling atas. Hal ini dilakukan agar tujuan perusahaan dan para staff yang terlibat menjadi selaras dan konsisten untuk mencapai tujuan yang ingin diraih. 

3. Peningkatan dan Perbaikan Berkelanjutan

Core utama dalam TQM yaitu melakukan peningkatan dan perbaikan produk atau jasa secara berkelanjutan. Dalam proses melakukan peningkatan dan perbaikan secara berkelanjutan, staff akan berpotensi menemukan cara baru dalam meningkatkan sebuah produk maupun jasa yang ditawarkan sehingga akan memberikan dampak yang baik kepada kepuasan pelanggan.

4. Sistem Manajemen yang Terintegrasi dengan Baik

Prinsip ini mirip dengan prinsip yang melibatkan seluruh staff, tapi perbaikan yang mencolok pada prinsip ini yaitu adanya sistem manajemen yang saling terikat satu sama lain sehingga tercipta pendekatan yang strategis dan sistematis untuk mencapai visi dan misi perusahaan.

5. Membuat Keputusan yang Tepat Berdasarkan Fakta

Prinsip ini mengajarkan bahwa perusahaan wajib membuat keputusan yang tepat berdasarkan fakta di lapangan. Hal ini dapat dilakukan dengan mempelajari data yang dimiliki  dan menganalisa kasus atau temuan-temuan di lapangan sehingga ketika dihadapkan pada suatu keputusan penting, seluruh anggota perusahaan sudah memiliki data dan history yang sudah dilalui sebelumnya. 

6. Komunikasi

Prinsip selanjutnya yang sering dianggap remeh yakni komunikasi. Komunikasi menjadi prinsip yang penting, karena untuk mencapai sebuah tujuan kecil di dalam perusahaan membutuhkan komunikasi yang jelas. Jika dalam mencapai tujuan kecil tidak didasari dengan komunikasi yang jelas, akan mengakibatkan penurunan kepercayaan pada tingkat kepercayaan staff yang terlibat. Jika kejadian ini terus berlanjut, maka komunikasi yang buruk akan memberikan dampak buruk dalam lingkungan kerja.