Baru-baru ini Microsoft merilis laporan dalam Digital Defense Report 2024 bahwa terdapat 600 juta serangan siber di seluruh dunia setiap harinya. Serangan ini diduga berasal dari tindakan independen sampai intel negara yang menargetkan individu, korporat, hingga pemerintahan di seluruh dunia. Serangan siber ini menggunakan teknik siber yang canggih, salah satunya menggunakan AI Generatif yang saat ini masif digunakan untuk meningkatkan persentase keberhasilan serangan siber. Maka, serangan siber modern saat ini semakin rumit dan kompleks  untuk ditangani. Krisis ransomware di Pusat Data Nasional?! Begini cara ISO 27001 melindungi perusahaan!

Diduga berasal dari Kelompok Kriminal dan Intel Negara

Dampak dari temuan laporan ini yaitu adanya kekhawatiran antara kelompok kriminal dan intel negara. Dilansir Techspot, mereka dikatakan saling berbagi alat dan taktik sehingga mengaburkan operasi kriminal dan siber negara. Terdapat berbagai negara yang disebut sebagai pelaku agresif yang aktif melancarkan operasi siber dengan motif keuangan sampai pengumpulan intelijen seperti Rusia, Iran, Tiongkok, dan Korea Utara. 

Selain itu, intel dari berbagai negara juga menyerang sektor militer dan infrastruktur yang dianggap penting seperti Israel, Ukraina, Taiwan, dan Uni Emirat Arab yang sedang terlibat dalam peperangan regional sampai saat ini. Meningkatnya eskalasi peperangan di sebuah regional, menyebabkan negara yang terlibat perang saling mencari informasi satu sama lain sehingga angka serangan siber  dari intelijen negara semakin tinggi.

Perusahaan-perusahaan teknologi global juga menyarankan agar publik dan sektor swasta saling berkolaborasi agar mampu menghadapi ancaman siber yang seiring waktu semakin meningkat. Hasil kolaborasi ini dapat berupa sebuah metode atau kebijakan. “Seperti otentikasi multifaktor yang ditingkatkan dan aturan pengurangan permukaan serangan” menurut Microsoft dalam laporannya.

Serangan siber yang semakin meningkat seiring berjalannya waktu, membuat keamanan siber dan digital semakin penting dalam dunia yang modern saat ini, terutama pada bisnis dan pemerintahan. Selain itu, pengguna individu juga dapat meningkatkan keamanan digital dari serangan siber dengan cara mengamankan perangkat harian dan memanfaatkan proteksi infrastruktur menggunakan penyimpanan digital berupa komputasi awan atau cloud.