Sertifikasi ISO perorangan

Sertifikasi ISO menjadi salah satu aspek yang saat ini banyak dikejar oleh perusahaan dalam rangka mencapai tujuan bisnisnya. Namun, proses untuk mendapatkan sertifikasi ISO sendiri membutuhkan waktu, sumber daya, keahlian, dan visi jangka panjang dari semua pihak yang terlibat dalam kegiatan organisasi atau perusahaan. Sehingga, tidak heran jika banyak perusahaan mengalami kendala dan hambatan dalam pelaksanaan sertifikasi ISO untuk mencapai standar internasional. Berikut beberapa tantangan yang harus dihadapi ketika organisasi atau perusahaan memutuskan untuk berkomitmen dan mendapatkan Sertifikasi ISO.

  1. Kurang Komitmen dari Manajemen Puncak

Komitmen manajemen puncak menjadi salah satu faktor terpenting agar organisasi dapat mengimplementasikan standar ISO dengan baik atau malah terhambat sama sekali. Kurangnya komitmen dari manajemen puncak seringkali menjadi alasan penerapan ISO tidak berjalan lancar bahkan tidak berjalan sama sekali atau hanya memiliki sertifikat namun tidak diikuti oleh penerapan nyata di lapangan. Hal ini bisa terjadi jika manajemen puncak tidak memiliki komitmen tinggi serta tidak memberikan dorongan yang diperlukan kepada tim penerapan ISO. Banyak manajemen puncak hanya ingin memperoleh sertifikat dan mengenyampingkan perbaikan sistem manajemen perusahaan secara berkelanjutan. Sehingga, karyawan di level pelaksana setengah-setengah dalam menerapkan ISO. Sebaliknya, jika penerapan benar-benar didorong oleh manajemen puncak serta ditekankan kegunaan dan manfaatnya, maka semua pihak yang terlibat di level pelaksana dapat menjalankan sistem manajemen mutu secara konsisten.

Baca juga: Sertifikasi ISO 9001 Dalam Industri Konstruksi

  1. Keterbatasan Waktu

Kurangnya waktu sering dijadikan alasan penerapan standar ISO tidak berjalan lancar. Seperti banyaknya proyek atau membludaknya order, seringkali membuat penerapan ISO terabaikan. Hal ini terjadi karena organisasi tidak dapat menentukan prioritasnya dengan tepat dan terukur, seperti dalam hal kesanggupan sumber daya dalam pelaksanaan sebuah pekerjaan. Perlu diketahui bahwa tujuan penerapan sistem manajemen berbasis ISO mengutamakan perbaikan berkelanjutan alih-alih menyulap sistem dalam sekejap. Sehingga diperlukan waktu, pembiasaan, sosialisasi, dan prioritas perbaikan secara bertahap sehingga sistem semakin baik dari waktu ke waktu.

  1. Minimnya Koordinasi antar Departemen

Penerapan standar ISO tidak akan berjalan sesuai apabila satu bagian tidak berkoordinasi dengan bagian yang lainnya. dalam implementasinya, sistem manajemen harus melibatkan semua bagian yang ada dalam proses utama maupun proses pendukung. Jika satu bagian saja tidak menerapkannya, maka sistem ini tidak akan berjalan dengan sempurna. Organisasi harus memastikan bahwa koordinasi antar departemen sudah dilaksanakan dengan efektif agar keseluruhan proses berjalan secara lancar.

  1. Kurangnya Pemahaman tentang Pedoman Penerapan Standar ISO 

Secara keseluruhan standar ISO memiliki kerangka kerja yang serupa, namun memiliki ruang lingkup yang berbeda. ISO dapat dinilai sebagai sebuah standar yang cukup rumit, khususnya bagi perusahaan yang awam tentang ISO. Dalam hal ini, para pebisnis harus memperhatikan berbagai aspek yang dapat saling mempengaruhi. hal ini juga yang membuat banyak pebisnis bingung harus memulainya dari mana.

Baca juga: ISO 37001 Komitmen Anti Suap di Perusahaan 

  1. Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM)

SDM adalah salah satu faktor kunci yang harus diperhatikan dalam penerapan standar ISO. Keterbatasan SDM dapat dilihat melalui kuantitas (jumlah karyawan) maupun kualitas (kompetensi karyawan). Dalam hal ini, penerapan ISO lebih mengutamakan kualitas dibandingkan kuantitas. Umumnya, isu terkait keterbatasan SDM dapat diatasi dengan menunjuk wakil manajemen (management representative) yang berkualitas dalam arti dapat mengendalikan, mengarahkan, dan memanfaatkan SDM yang ada secara optimal. Faktanya bahwa banyaknya jumlah SDM tidak berkorelasi positif dengan kualitas penerapan ISO. Artinya, SDM yang sedikit namun berkualitas lebih baik daripada banyak SDM tetapi tidak memiliki komitmen dalam penerapannya.

  1. Kendala dalam mendapatkan Dukungan Pemangku Kepentingan

Partisipasi dan dukungan pemangku kepentingan diperlukan dalam proses pengambilan keputusan, secara langsung, dukungan keuangan perusahaan, mengatur perkembangan bisnis dan menjamin kesuksesannya serta tanggung jawab sosial perusahaan. Hubungan organisasi atau perusahaan dengan Pemangku Kepentingan dibangun berdasarkan konsep kebermanfaatan. Dimana kerjasama dibangun untuk bisa menciptakan kesinambungan bisnis, sehingga dibutuhkan komunikasi yang baik dengan para Pemangku Kepentingan untuk mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana perbaikan dan pengembangan proses dapat dilakukan. Tidak adanya dukungan pemangku kepentingan dalam penerapan standar ISO tentu akan menjadi gangguan yang menghambat proses penerapan ISO di Perusahaan. 

  1. Kurangnya Sosialisasi dan Komunikasi

Penyebab kurang maksimalnya penerapan ISO di perusahaan umumnya disebabkan oleh kurangnya sosialisasi dan komunikasi dari manajemen puncak. Sehingga menyebabkan orang-orang yang ada di level pelaksana tidak mengetahui apa yang harus dilakukan. Solusinya, manajemen puncak harus melakukan pertemuan rutin baik mingguan atau bulanan, terutama dengan pemimpin dari setiap bagian untuk memastikan pemahamannya tentang apa yang harus dilakukan selama proses penerapan ISO dilaksanakan. .

  1. Kurangnya Keterlibatan Karyawan

Pada dasarnya, karyawan harus mengikuti apa yang diperintahkan oleh manajemen puncak. Sehingga, apa yang menjadi komitmen manajemen tentu menjadi komitmen bersama yang dipegang oleh setiap level karyawan. Namun, tidak jarang komitmen manajemen puncak yang baik tidak dibarengi oleh komitmen bawahannya. Dalam hal ini, perusahaan harus memastikan bahwa setiap karyawan dapat menunjukkan komitmennya dalam melaksanakan penerapan ISO.  Bila pada titik tertentu karyawan tidak dapat berjalan sesuai arahan manajemen puncak, maka perlu dilakukan pertimbangan untuk proses rotasi atau mutasi demi perbaikan sistem secara menyeluruh.

Tantangan-tantangan tersebut adalah hambatan yang umum terjadi dalam proses penerapan dan sertifikasi sistem manajemen ISO. Namun, hadirnya tantangan tidak boleh dijadikan penghalang organisasi untuk mencapai kesuksesan dalam memperoleh Sertifikasi ISO yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan bisnis saat ini. 

Segera Dapatkan Penawaran Sertifikasi Terbaik Sekarang!

Wujudkan perubahan yang lebih baik dan efisien untuk Perusahaan Anda. Temukan solusi dan kemudahan sertifikasi dengan proses cepat, tepat dan biaya terjangkau.

×

Hallo!

Klik sekarang untuk mengobrol di WhatsApp atau kirim email ke info@ekualindo.com

× Layanan Sertifikasi EAS Certification